Dakwah Rasulullah Ditinjau dari Segi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dakwah merupakan suatu hal yang penting dalam penggerakan islam di
dunia. Setiap muslim wajib untuk berdakwah, menyeru kepada kebajikan dan
mencegah kepada kemungkaran. Sebagaimana Firman Allah Swt :
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$#
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung”.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini, kami mendapatkan beberapa masalah dalam penulisannya,
diantaranya:
1.
Apa pengertian dari Dakwah.
2.
Apa yang dimaksud dari tujuan Dakwah.
3.
Adakah sejarah Dakwah Nabi Muhammad dalam menyampaikan
dakwah-Nya di dalam Islam.
C.
Tujuang Pembahasan
Untuk lebih
memahami dan menjawab masalah-masalah didalam pembuatan makalah Dakwah
Rasulullah ditinjau dari segi pendidikan secara mendalam, maka kami terlebih
dahulu akan menjelaskan tentang Pengertian dari Dakwah, selanjutnya memaparkan tujuan
dari dakwah tersebut, dan yang terakhir kami akan menerangkan sejarah dakwah Nabi
Muhammad Saw dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Dakwah
Pengertian
dakwah dapat ditinjau dari 2 segi yaitu segi bahasa dan segi istilah. Dari segi
bahasa Arab yang bermakna ajakan, seruan, panggilan, dan undangan. Sementara
orang yang berdakwah bermakna orang yang mengajak, menyeru, memanggil dan
mengundang orang lain.
Sedangkan
menurut istilah dakwah itu adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah Swt untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
Sebenarnya
banyak kata-kata yang maksudnya sama atau hampir bersamaan dengan dakwah,
diantaranya adalah:
1.
Penerangan mempunyai
tujuan tertentu, sekurang-kurangnya menarik minat orang lain atau memberikan
pergertian, berkenaan dengan sesuatu masalah kepada pendengar, baik pendengaran
itu seorang diri atau dalam bentuk jamaah.
2.
Penyiaran bermaksud
menyiarkan suatu pokok masalah kepada orang ramai.
3.
Pendidikan dan
pengajaran.
Seperti
dalam firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 tentang dakwah.
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/
“Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu
dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.
Berdakwah adalah
menyeru manusia kepada suatu keyakinan yang dilandasi oleh iman dan keyakinan. Cara
penyampaian dakwah bukanlah dengan cara paksaan, ancaman, dan sebagainya.
Dakwah islam hendaklah disampaikan dengan penuh hikmah, benar dan tegas,
keterangan yang jelas dan tidak berbelit-belit serta lemah-lembut, karena suatu
keyakinan yang kita paksakan tidak akan mendapat jiwa dan hati manusia. Bahkan
Allah sendiri tidak akan menilai suatu perbuatan yang akan dilakukan karena
terpaksa, baik perbuatan buruk maupun perbuatan jahat.
Keyakinan yang
dipaksakan bukan lagi bernama keyakinan, karena ia diterima bukan berdasarkan
kepercayaan bukan karena seruan hati nurani orang yang melaksanakannya tetapi
adalah karena takut akan ancaman di sebalik paksaan itu. Sebagai seorang juru
dakwah, kita tidak dapat menguasai hati nurani manusia, kita tidak kuasa untuk
melaksanakan suatu keyakinan kepada orang lain. Tugas kita hanyalah menabur
bibit-bibit kepercayaan, mengetuk hati nurani manusia agar mereka dapat
menerima apa yang kita sampaikan.
B.
Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah islam adalah mengubah
keadaan yang tidak islami menjadi islami agar dapat berdekatan diri kepada
Allah, karena itu dakwah bukan hanya sekedar menyerukan untuk berbuat baik atau
melarang berbuat mungkar, melainkan harus disertai dengan istilah untuk
melakukan perubahan tersebut terlihat pada saat:
1.
Menyeru orang kafir
untuk masuk islam.
2.
Menyeru orang islam
agar melaksanakan hukum islam secara total.
3.
Menegakkan kemakrufan
dan mencegah kemungkaran baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun
negara.
Secara umum, dakwah diarahkan pada:
1.
Mentauhidkan Allah Swt.
2.
Menjadikan islam sebagai rahmat.
3.
Menjadikan islam sebagai pedoman hidup.
4.
Menggapai ridha Allah Swt.
C.
Sejarah Dakwah Rasulullah
Al-Quran telah menerangkan bahwa semua
para Nabi dan Rasul dahulu kala menyampaikan seruan Allah Swt kepada kaumnya
dengan cara berdakwah, ada di antara kaumnya yang menerima dakwah tersebut dan
tidak sedikit pula yang menolak bahkan Rasulullah dan para sahabat telah
melakukan dengan berbagai cara yaitu dengan mengorbankan harta dan tenaga
bahkan ada juga yang mengorbankan nyawa demi
tegaknya seruan Ilahi di permukaan bumi ini.
Selama 23 tahun Rasulullah berjuang dengan
sungguh-sungguh dan tak kenal lelah berdakwah terus-menerus, mengajak manusia
pada islam dengan dakwah fikriya, dakwah siyasiyah, dan dakwah askariah. Disebut
dakwah fikriah karena beliau memulainya dengan menyebarkan pemikiran
diseputar akidah, pandangan hidup, dan pemahaman islam supaya mendapat segala
bentuk pemikiran kufur, pandangan hidup sesat, serta menghancurkan semua bentuk
kepercayaan (tradisi) jahiliah. Disebut dakwah siyasiayah karena di dalam
dakwah ini beliau mengarahkan umat pada terbentuknya sesuatu kekuatan sebagai
pelindung dan pendukung agar islam menjadi rahmat dan tersebar ke seluruh
dunia. Disebut
dakwah askariah karena dakwah di lancarkan melalui strategi dan taktik
dalam jihad fi sabilillah oleh institusi negara yang sudah terbentuk.
Rasulullah Saw sukses dalam berdakwah,
membina dan membentuk masyarakat islam, mendirikan negara serta menghimpun umat
manusia yang sebelumnya terpecah-belah menjadi umat yang satu di bawah panji
islam. Kesuksesan Rasulullah
dalam mengemban dakwah tentu karena apa yang beliau lakukan merupakan wahyu
dari Allah Swt Zat yang Maha Tahu atas kebutuhan hamba-Nya. Tidak ada satupun
perbuatan Rasulullah yang beliau kerjakan atas kehendak atau keinginan beliau.
1.
Dakwah Periode Mekkah
Rasulullah berdakwah melalui 2 tahap:
a. Tahap
pembinaan dan pengkaderan
Rasul secara diam-diam (sirriyah)
mulai mengajak masyarakat untuk memeluk islam. Selama 3 tahun beliau
menyampaikan dakwah dalam bentuk ajakan perindividu dari rumah kerumah mereka
yang menerima dakwah. Segera dikumpulkan dirumah seorang sahabat bernama Arqam
sehingga rumah tersebut dikenal sebagai Darul Arqan (rumah Arqan). Dirumah ini
setiap hari para sahabat mendengarkan ayat-ayat Al-Quran dan penjelasannya dari
Rasulullah, singkatnya ditempat inilah mereka dibina dan dikader dengan
sungguh-sungguh dan terus-menerus. Selanjutnya beberapa dari mereka di utus
untuk menyampaikan dakwah kepada yang lain.
b. Tahap
interaksi dengan masyarakat dan perjuangan
Pada tahap ini dakwah Rasulullah berubah,
dari sembunyi-sembunyi menjadi terang-terangan, dari aktifitas pengontak
individu-individu untuk disiapkan menjadi kutlah (kelompok) ke penyeru
masyarakat seluruhnya secara langsung dan terbuka. Hal ini di lakukan setelah
Rasulullah beserta para pengikutnya mendapat perintah dari Allah Swt, yang
dalam surat Al-Hijr ayat 94.
÷íyô¹$$sù $yJÎ/ ãtB÷sè? óÚÌôãr&ur Ç`tã tûüÏ.Îô³ßJø9$#
“Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari
orang-orang musyrik”.
Sejak saat itu dimulailah benturan
kekafiran dengan keimanan, pertarungan antara pemikiran yang rusak dan bejat
melawan pemikiran yang benar dan suci. Benturan yang dahsyat pada tahapan
dakwah ini adalah karena reksi keras dari orang-orang kafir di mekkah. Berbagai
penyiksaan yang hebat datang secara bertubi-tubi kepada Rasulullah dan para
pengikutnya. Pada tahap ini, para pengikut Rasulullhah sungguh-sungguh di uji
sampai sejauh mana kwalitas keimanan mereka setelah 3 tahun di bina
kepribadiannya di Darul Arqam.
Pada tahap
ini pula, dakwah Rasulullah lebih banyak mengguat akidah sistem serta
adat-istiadat jahiliah orang-orang kafir mekkah. Hal ini terlihat dari
ayat-ayat makiyah yang pada umumnya mengajak manusia untuk memikirkan kejadian
alam semesta agar meninggalkan kepercayaan nenek moyang.
2.
Dakwah Periode Madinah
Hijrahnya kaum muslim ke Madinah adalah
awal mula marhalah dakwah ke 3, yaitu Marhalah Tabliq Askam al-islam
(tahap penerapan syariah islam). Hal ini di tandai dengan didirikannya Daulah
Islamiyah sebagai pelaksanaan hukum islam dan sebagai pengembang risalah islam
keseluruh penjuru dunia memalui dakwah dan jihad.
Tahapan ketiga dari dakwah ini dimulai
dengan tibanya Rasulullah di madinah melalui peristiwa hijrah Rasulullah Saw,
pada tahun 622 M bersama Abu Bakar ra., sesampai dimadinah Rasulullah melakukan
aktifitas sebagai berikut:
a.
Membangun Masjid
Rasulullah Saw memerintahkan para sahabat
untuk membangun masjid. Pembangunan masjid mempunyai arti yang sangat penting
bagi pembangunan masyarakat islam yang terdiri dari individu-individu muslim
yang senantiasa berpegang teguh dengan akidah dan syariah islam.
Rasulullah Saw menjadikan masjid tidak
hanya sebagai tempat shalat, melainkan juga sebagai tempat berkumpul,
bermusyawarah, membina ukhuwah dan akidah islam, mengatur sebagai
persoalan kaum muslim sekaligus memutuskan hukum di antara mereka.
b.
Membina Ukhuwah Islamiyah
Aktivitas selanjutnya yang dilakukan
Rasulullah Saw adalah mempersaudarakan antara Answar dan muhajirin.
Persaudaraan yang digambarkan oleh Rasulullah ibarat satu tubuh, bila salah
satu anggota tubuh tertimpa sakit maka seluruh tubuhnya merasakan sakit.
Persaudaraan yang mendarah daging mengalir dalam tubuh setiap umat sehingga
lenyap sama sekali segala bentuk fanatisme golongan suku bangsa dan ras.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Dakwah menurut bahasa Arab yang bermakna
ajakan, seruan, panggilan dan undangan. Sedangkan menurut istilah dakwah adalah
mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Ilahiuntuk memaslahatan dan kebahagian mereka di dunia dan akhirat.
2.
Tujuan dakwah
a.
Menyeru orang kafir untuk masuk islam.
b.
Menyeru orang islam agar melaksanakan
hukum islam secara total.
c.
Menegakkan
kemakrufan dan mencegah kemungkaran baik yang dilakukan oleh individu,
kelompok, maupun negara.
Secara umum, dakwah diarahkan pada:
a.
Mentauhidkan Allah Swt.
b.
Menjadikan islam sebagai rahmat.
c.
Menjadikan islam sebagai pedoman hidup.
d.
Menggapai ridha Allah Swt.
3.
Sejarah dakwah pada masa Rasulullah Saw yaitu berdakwah di
Kota Mekkah dan Madinah
DAFTAR PUSTAKA
Arief B. Iskandar, Materi Dasr Islam,
Jakarta: Al-Azhar Press, 2009.
Shalal Shawi, Prinsip-Prinsip Gerakan Dakwah, Solo: Intermedia, 2002.
Jum’ah
Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Pajang: Era Intermwdia,1997.
Kh.
Didih Hafid Huddin, Dakwah Aktual, Jakarta: Geme insani, 1998.
Anas A. Paradigma Dakwah Kontemporer, Semarang: Walisongo Press,
2005.
Komentar
Posting Komentar